Siapa sih Fitri?

Penulis blog ini adalah Fitria Amanda Putri. Lahir ditengah keluarga yang biasa-biasa saja sebagai anak kedua dari 2 bersaudara. Tinggal di Jl.Puntadewa no.34 RT 005/05 Munjul, Jakarta Timur 13850 (dan mungkin masih pindah lagi). Saat ini masih berusaha keras untuk menyelesaikan pekerjaannya sebagai mahasiswa sarap nan abal di sebuah Universitas terkemuka di Indonesia, yaitu UI. Hobinya banyak, namun yang paling dia sukai adalah mendengarkan lagu Aqua Timez, online, baca komik, gambar, nulis-nulis yang gak jelas dan sms. Gak suka jalan-jalan ke luar dengan keluarga karena males, dia lebih suka nangkring di kursi kamarnya sambil membuka netbook berwarna hitam favoritnya lalu online dengan biadab riangnya. Cita-citanya juga banyak: dulu sih pengen jadi dokter tapi setelah dia tahu kalo kuliah kedokteran butuh biaya yg gak sedikit, dia urungkanlah niatnya. Sekarang dia berprofesi sebagai guru Bahasa Jepang di sebuah situs jejaring sosial dunia maya. Tujuan hidupnya cuma satu: membuat orang tuanya mau mengakui kemampuannya.

Siapa sih Fitri?

Penulis blog ini adalah Fitria Amanda Putri. Lahir ditengah keluarga yang biasa-biasa saja sebagai anak kedua dari 2 bersaudara. Tinggal di Jl.Puntadewa no.34 RT 005/05 Munjul, Jakarta Timur 13850 (dan mungkin masih pindah lagi). Saat ini masih berusaha keras untuk menyelesaikan pekerjaannya sebagai mahasiswa sarap nan abal di sebuah Universitas terkemuka di Indonesia, yaitu UI. Hobinya banyak, namun yang paling dia sukai adalah mendengarkan lagu Aqua Timez, online, baca komik, gambar, nulis-nulis yang gak jelas dan sms. Gak suka jalan-jalan ke luar dengan keluarga karena males, dia lebih suka nangkring di kursi kamarnya sambil membuka netbook berwarna hitam favoritnya lalu online dengan biadab riangnya. Cita-citanya juga banyak: dulu sih pengen jadi dokter tapi setelah dia tahu kalo kuliah kedokteran butuh biaya yg gak sedikit, dia urungkanlah niatnya. Sekarang dia berprofesi sebagai guru Bahasa Jepang di sebuah situs jejaring sosial dunia maya. Tujuan hidupnya cuma satu: membuat orang tuanya mau mengakui kemampuannya.